Oleh: Aan Anisah Agustin, S.S
Adalah alumni MA. Hidayatut Thalibin, jebolan fakultas Sastra Inggris, UNIPDU Jombang, Jawa Timur ini, sepanjang eksplorasi intelektualnya dalam pentas akademika, tak pernah absen di berbagai organisasi.
"Berbicara mengenai OSIS, maka kita akan berbicara pula mengenai organisasi. OSIS merupakan satu-satunya wadah organisasi siswa di sekolah yang berifat intra sekolah, sehingga tidak adanya hubungan organisatoris dengan OSIS sekolah lain dan tidak menjadi bagian dari organisasi lain yang ada di luar sekolah. Setiap siswa secara otomatis menjadi anggota OSIS di sekolah tersebut. Keanggotaan ini secara otomatis berakhir pula dengan keluarnya siswa dari sekolah. Banyak keuntungan dan hal positif yang bisa didapat dalam kegiatan OSIS bagi siswa. Dan dapat pula menjadi tolak ukur bagi kesuksesan sekolah itu sendiri. Maka dari itu sangatlah penting untuk membawa OSIS menjadi organisasi yang lebih maju, aktif, kreatif dan bermanfaat bagi siswa dan sekolah serta lingkungan. Ada beberapa hal yang harus dipahami betul bagaimana membangun OSIS itu menjadi sebuah organisasi yang berhasil dan bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh siswa dan juga sekolah"
Berbicara
mengenai OSIS, maka kita akan berbicara pula mengenai organisasi. OSIS merupakan
satu-satunya wadah organisasi siswa di sekolah yang berifat intra sekolah, sehingga
tidak adanya hubungan organisatoris dengan OSIS sekolah lain dan tidak menjadi
bagian dari organisasi lain yang ada di luar sekolah. Setiap siswa secara
otomatis menjadi anggota OSIS di sekolah tersebut. Keanggotaan ini secara
otomatis berakhir pula dengan keluarnya siswa dari sekolah. Banyak keuntungan
dan hal positif yang bisa didapat dalam kegiatan OSIS bagi siswa. Dan dapat
pula menjadi tolak ukur bagi kesuksesan sekolah itu sendiri. Maka dari itu
sangatlah penting untuk membawa OSIS menjadi organisasi yang lebih maju, aktif,
kreatif dan bermanfaat bagi siswa dan sekolah serta lingkungan. Ada beberapa
hal yang harus dipahami betul bagaimana membangun OSIS itu menjadi sebuah
organisasi yang berhasil dan bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh siswa dan
juga sekolah.
Latar
Belakang Berdirinya OSIS
Kehidupan
organisasi kesiswaan dalam gerakannya dapat dibedakan menjadi dua periode.
Pertama, masa keorganisasian kesiswaan sebelum tahun 1966 atau dapat dikenal
dengan lahirnya Orde baru. Dan yang kedua pada masa kehidupan organisasi
setelah tahun 1966. Tidaklah jauh berbeda Organisasi kesiswaan ini pada masa sebelum
ataupun sesudah Orde baru, bahkan dapat menjadi cerminan dari kondisi politik
pada masa itu, ketika mulai bermunculan
organisasi-organisasi atau gerakan politik terjadi di negeri kita. Sejalan
dengan berbagai kondisi pada masa itu. baik politik maupun masyarakat, maka
disekolah pun mulai diadakan pembenahan kegiatan di kalangan siswa. Mula-mula
dibentuklah Kompi Pelajar Serba Guna, yang disingkat Kejarsena. Kejarsena ini
merintis adanya persatuan seluruh pelajar dalam suatu sekolah. Yang akhirnya
berganti nama menjadi Organisasi Intra Sekola atau lebih dikenal dengan sebutan
OSIS. OSIS ini adalah organisasi siswa, wadah untuk menampung aspirasi-aspirasi
siswa untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan siswa diluar kurikulum.
Di
dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
226/C/Kep/0/1993 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS.
Kepanjangan OSIS terdiri dari, organisasi, siswa, intra, sekolah. Masing-masing
mempunyai pengertian:
a. Organisasi, secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi
yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini
dimaksudkan satuan atau kelompok ke rjasama para siswa yang dibentuk dalam
usaha untuk mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan
kesiswaan.
b. Siswa adalah peserta didik pada satuan pendidikan jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
c. Intra adalah berarti terletak didalam dan di antara. Sehingga
OSIS berarti suatu organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah
yang bersangkut.
d. Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan
kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan bersinambungan.
1)
Syarat membangun OSIS
1) Syarat Kepemimpinan:
a. Seorang pemimpin harus mampu mengolah kebutuhan masalah, tujuan
program dan keadaan yang dipimpin.
b. Seorang pemimpin dapat membagi tugas, tanggung jawab dan membimbing
serta mengarahkan.
c. Seorang pemimpin menyusun ketertiban, keamanan dan keterbukaan.
d. Seorang pemimpin dapat memelihara suasana, semangat kerja,
peningkatan serta pengembangan usaha
2) Syarat keorganisasian:
a. Tujuan yang jelas.
b. Anggota yang kongkrit.
c. Usaha yang pasti.
d. Pengurus yang representative.
2)
Ideal dalam Berorganisasi
Organisasi
intra sekolah adalah merupakan wadah atau area tempat bagi siswa untuk
mengembangkan potensi diri, dan melatih mereka dalam berorganisasi. Hal ini
sangat penting mengingat mereka adalah merupakan calon-calon anggota masyarakat
serta calon warga Negara yang nantinya juga akan berperan penting dalam
pembangunan bangsa. Dengan memperhatikan kondisi sekolah dan masyarakat dewasa
ini yang umumnya masih dalam taraf perkembangan, maka upaya pembinaan kesiswaan
perlu diselenggarakan untuk menunjang perwujudan sekolah sebagai Wawasan
Wiyatamandala (lingkungan pendidikan).
Sebagai
suatu organisasi, OSIS perlu memperhatikan faktor-faktor yang sangat berperan agar
organisasi ini tetap hidup, dalam arti tetap memiliki kemampuan beradaptasi dengan
lingkungan dan perkembangan jaman. Sehingga eksistensi dari OSIS itu sendiri
tetap terjaga dengan baik.
Dalam
membangun suatu organisasi hal yang paling utama adalah adanya loyalitas.
Sebisa mungkin rekrutlah orang-orang yang memiliki loyalitas tinggi terhadap
suatu pekerjaan untuk membangun organisasi tersebut. Carilah orang yang
mempunyai tingkat militansinya tinggi, sehingga ketika organisasi itu dijalankan
maka tujuan dan target awal organisasi itu dapat terlaksana dengan baik. Suatu
organisasi akan terus maju bila ada orang yang bekerja sama di dalamnya secara
kompak. Mereka yang memiliki kemampuan yang berbeda namun mempunyai tujuan yang
sama akan menjadi sebuah kekuatan positif bagi sebuah organisasi. Keragaman
kemampuan menjadi modal selanjutnya untuk terus membangun organisasi lebih berkembang
lagi.
Dalam
berorganisasi harus ada sebuah visi & Misi. Visi adalah suatu tujuan yang
akan digunakan sebagai target yang harus dicapai oleh suatu organisasi. Karena
jika sebuah organisasi bahkan tidak memiliki visi yang jelas maka organisasi
tersebut tidak akan berjalan secara maksimal dan tidak terarah. Serta Misi
yaitu hal-hal yang harus di lakukan untuk mencapai suatu visi (tujuan). Tanpa
ada misi yang jelas, visi tidak akan pernah tercapai, Maka dari itu visi dan
misi sangatlah berkaitan satu sama lain.
Dalam
berorganisasi pun diperlukan adanya aturan-aturan, yaitu batasan-batasan yang
harus dimiliki organisasi. Jika suatu organisasi tidak memiliki aturan yang
jelas maka akan mungkin terjadi penyimpangan yang dapat merugikan organisasi.
Bahkan akan menimbulkan konflik kepentingan, dimana setiap anggotanya hanya
menginginkan keuntungan individual.
Dan
yang tidak kalah penting dalam sebuah organisasi adalah sebuah rencana Kerja.
Rencana kerja merupakan susunan kegiatan yang akan dilakukan oleh suatu
organisasi. Organisasi yang baik bisa di katakan organisasi yang terorganisir,
organisasi yang mempunyai visi dan misi atau tujuan yang jelas, organisasi yang
mempunyai perencanaan yang matang, organisasi yang mempunyai kreatifitas dan inofatif
dalam membuat perencanaan, organisasi yang bisa berkembang sesuai dengan tujuan
dan visi misi dari sebuah organisasi.
Hal-hal
yang juga menunjang organisasi bisa di katakan baik atau sukses adalah:
1.
Kepemimpinan. Seorang
pemimpin harus mempunyai sikap tanggap, tegas, tanggung jawab, kemampuan yang
lebih, dan konsisten dengan tanggung jawab yang diembannya.
2.
Anggota atau pengurus di
masing-masing program. Setiap anggota dalam kepengurusan di tiap-tiap bidang
harus bisa menjalankan tugas dengan baik dan konsisten terhadap kewajiban
mereka.
3.
Jaringan. Ini juga termasuk
salah satu yang menunjang organisasi itu dapat berkembang dengan baik.
Banyaknya jaringan yang dibangun, hal ini semakin menunjukan organisasi itu
diakui eksistensinya serta akan mudah menjalin kerjasama.
4.
Komunikasi dalam
organisasi. Jika dalam satu ruang organisasi tidak ada komunikasi yang baik,
bahkan tidak ada keterbukaan dalam satu ruang yang beda pemikiran juga beda
tujuan, sehingga tidak ada penyelesaian atau jalan keluar untuk memecahkan
suatu masalah, maka organisasi itu tidak akan bisa bekerja dengan maksimal dan akan
berdampak buruk terhadap masa depan organisasi itu sendiri.
5.
Managemen. Organisasi yang
baik managemennya juga harus baik, tersusun dengan rapi dan terorganisir.
6.
Budaya dalam
keorganisasian. Yang dimaksud dengan budaya disini adalah kebiasaan-kebiasaan yang
ada dalam organisasi, seperti tidak ada keseriusan dalam menjalankan tugas, mengabaikan
waktu yang sudah menjadi kesepakatan, tidak hadir saat rapat dan hal lainnya. Hal ini tentu saja merupakan kebiasaan buruk
yang harus dihilangkan untuk kemajuan sebuah organisasi.
Jadi,
di sini dapat disimpulkan bahwa organisasi yang baik adalah organisasi yang
bisa konsisten dan punya hasil yang konkrit atau nyata. Tanpa hasil yang
konkrit, organisasi itu tidak bisa dikatakan organisasi yang baik, karena semua
hanyalah sebuah program tanpa penyelesaian. Di samping itu juga sebuah
organisasi haruslah konsisten, karena organisasi yang tidak konsisten berarti
organisasi itu gagal menjalankan program-programnya. Semoga tulisan ini dapat
menginspirasi OSIS MA Hidayatut Thalibin menjadi sebuah organisasi yang sukses
kedepannya dan mampu berdedikasi untuk masyarakat, bangsa dan Negara. Amin. Keep
creative and keep the existence (terus kreatif dan tetap menjaga
eksistensi).
No comments:
Post a Comment