Friday, May 23, 2014

OSISMA: Keep Creative, and Keep the Existence

Oleh: Aan Anisah Agustin, S.S

 Adalah alumni MA. Hidayatut Thalibin, jebolan fakultas Sastra Inggris, UNIPDU Jombang, Jawa Timur ini, sepanjang eksplorasi intelektualnya dalam pentas akademika, tak pernah absen di berbagai organisasi.



"Berbicara mengenai OSIS, maka kita akan berbicara pula mengenai organisasi. OSIS merupakan satu-satunya wadah organisasi siswa di sekolah yang berifat intra sekolah, sehingga tidak adanya hubungan organisatoris dengan OSIS sekolah lain dan tidak menjadi bagian dari organisasi lain yang ada di luar sekolah. Setiap siswa secara otomatis menjadi anggota OSIS di sekolah tersebut. Keanggotaan ini secara otomatis berakhir pula dengan keluarnya siswa dari sekolah. Banyak keuntungan dan hal positif yang bisa didapat dalam kegiatan OSIS bagi siswa. Dan dapat pula menjadi tolak ukur bagi kesuksesan sekolah itu sendiri. Maka dari itu sangatlah penting untuk membawa OSIS menjadi organisasi yang lebih maju, aktif, kreatif dan bermanfaat bagi siswa dan sekolah serta lingkungan. Ada beberapa hal yang harus dipahami betul bagaimana membangun OSIS itu menjadi sebuah organisasi yang berhasil dan bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh siswa dan juga sekolah"



Berbicara mengenai OSIS, maka kita akan berbicara pula mengenai organisasi. OSIS merupakan satu-satunya wadah organisasi siswa di sekolah yang berifat intra sekolah, sehingga tidak adanya hubungan organisatoris dengan OSIS sekolah lain dan tidak menjadi bagian dari organisasi lain yang ada di luar sekolah. Setiap siswa secara otomatis menjadi anggota OSIS di sekolah tersebut. Keanggotaan ini secara otomatis berakhir pula dengan keluarnya siswa dari sekolah. Banyak keuntungan dan hal positif yang bisa didapat dalam kegiatan OSIS bagi siswa. Dan dapat pula menjadi tolak ukur bagi kesuksesan sekolah itu sendiri. Maka dari itu sangatlah penting untuk membawa OSIS menjadi organisasi yang lebih maju, aktif, kreatif dan bermanfaat bagi siswa dan sekolah serta lingkungan. Ada beberapa hal yang harus dipahami betul bagaimana membangun OSIS itu menjadi sebuah organisasi yang berhasil dan bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh siswa dan juga sekolah.

Latar Belakang Berdirinya OSIS

Kehidupan organisasi kesiswaan dalam gerakannya dapat dibedakan menjadi dua periode. Pertama, masa keorganisasian kesiswaan sebelum tahun 1966 atau dapat dikenal dengan lahirnya Orde baru. Dan yang kedua pada masa kehidupan organisasi setelah tahun 1966. Tidaklah jauh berbeda Organisasi kesiswaan ini pada masa sebelum ataupun sesudah Orde baru, bahkan dapat menjadi cerminan dari kondisi politik pada masa itu, ketika mulai bermunculan organisasi-organisasi atau gerakan politik terjadi di negeri kita. Sejalan dengan berbagai kondisi pada masa itu. baik politik maupun masyarakat, maka disekolah pun mulai diadakan pembenahan kegiatan di kalangan siswa. Mula-mula dibentuklah Kompi Pelajar Serba Guna, yang disingkat Kejarsena. Kejarsena ini merintis adanya persatuan seluruh pelajar dalam suatu sekolah. Yang akhirnya berganti nama menjadi Organisasi Intra Sekola atau lebih dikenal dengan sebutan OSIS. OSIS ini adalah organisasi siswa, wadah untuk menampung aspirasi-aspirasi siswa untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan siswa diluar kurikulum.
Di dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1993 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS. Kepanjangan OSIS terdiri dari, organisasi, siswa, intra, sekolah. Masing-masing mempunyai pengertian:
a.    Organisasi, secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan satuan atau kelompok ke rjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.
b.    Siswa adalah peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
c.    Intra adalah berarti terletak didalam dan di antara. Sehingga OSIS berarti suatu organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkut.
d.   Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan bersinambungan.
1)             Syarat membangun OSIS
1)      Syarat Kepemimpinan:
a.       Seorang pemimpin harus mampu mengolah kebutuhan masalah, tujuan program dan keadaan yang dipimpin.
b.      Seorang pemimpin dapat membagi tugas, tanggung jawab dan membimbing serta mengarahkan.
c.       Seorang pemimpin menyusun ketertiban, keamanan dan keterbukaan.
d.      Seorang pemimpin dapat memelihara suasana, semangat kerja, peningkatan serta pengembangan usaha
2)      Syarat keorganisasian:
a.       Tujuan yang jelas.
b.      Anggota yang kongkrit.
c.       Usaha yang pasti.
d.      Pengurus yang representative.
2)             Ideal dalam Berorganisasi
Organisasi intra sekolah adalah merupakan wadah atau area tempat bagi siswa untuk mengembangkan potensi diri, dan melatih mereka dalam berorganisasi. Hal ini sangat penting mengingat mereka adalah merupakan calon-calon anggota masyarakat serta calon warga Negara yang nantinya juga akan berperan penting dalam pembangunan bangsa. Dengan memperhatikan kondisi sekolah dan masyarakat dewasa ini yang umumnya masih dalam taraf perkembangan, maka upaya pembinaan kesiswaan perlu diselenggarakan untuk menunjang perwujudan sekolah sebagai Wawasan Wiyatamandala (lingkungan pendidikan).
Sebagai suatu organisasi, OSIS perlu memperhatikan faktor-faktor yang sangat berperan agar organisasi ini tetap hidup, dalam arti tetap memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan perkembangan jaman. Sehingga eksistensi dari OSIS itu sendiri tetap terjaga dengan baik.
Dalam membangun suatu organisasi hal yang paling utama adalah adanya loyalitas. Sebisa mungkin rekrutlah orang-orang yang memiliki loyalitas tinggi terhadap suatu pekerjaan untuk membangun organisasi tersebut. Carilah orang yang mempunyai tingkat militansinya tinggi, sehingga ketika organisasi itu dijalankan maka tujuan dan target awal organisasi itu dapat terlaksana dengan baik. Suatu organisasi akan terus maju bila ada orang yang bekerja sama di dalamnya secara kompak. Mereka yang memiliki kemampuan yang berbeda namun mempunyai tujuan yang sama akan menjadi sebuah kekuatan positif bagi sebuah organisasi. Keragaman kemampuan menjadi modal selanjutnya untuk terus membangun organisasi lebih berkembang lagi.
Dalam berorganisasi harus ada sebuah visi & Misi. Visi adalah suatu tujuan yang akan digunakan sebagai target yang harus dicapai oleh suatu organisasi. Karena jika sebuah organisasi bahkan tidak memiliki visi yang jelas maka organisasi tersebut tidak akan berjalan secara maksimal dan tidak terarah. Serta Misi yaitu hal-hal yang harus di lakukan untuk mencapai suatu visi (tujuan). Tanpa ada misi yang jelas, visi tidak akan pernah tercapai, Maka dari itu visi dan misi sangatlah berkaitan satu sama lain.
Dalam berorganisasi pun diperlukan adanya aturan-aturan, yaitu batasan-batasan yang harus dimiliki organisasi. Jika suatu organisasi tidak memiliki aturan yang jelas maka akan mungkin terjadi penyimpangan yang dapat merugikan organisasi. Bahkan akan menimbulkan konflik kepentingan, dimana setiap anggotanya hanya menginginkan keuntungan individual.
Dan yang tidak kalah penting dalam sebuah organisasi adalah sebuah rencana Kerja. Rencana kerja merupakan susunan kegiatan yang akan dilakukan oleh suatu organisasi. Organisasi yang baik bisa di katakan organisasi yang terorganisir, organisasi yang mempunyai visi dan misi atau tujuan yang jelas, organisasi yang mempunyai perencanaan yang matang, organisasi yang mempunyai kreatifitas dan inofatif dalam membuat perencanaan, organisasi yang bisa berkembang sesuai dengan tujuan dan visi misi dari sebuah organisasi.

Hal-hal yang juga menunjang organisasi bisa di katakan baik atau sukses adalah:

1.         Kepemimpinan. Seorang pemimpin harus mempunyai sikap tanggap, tegas, tanggung jawab, kemampuan yang lebih, dan konsisten dengan tanggung jawab yang diembannya.
2.         Anggota atau pengurus di masing-masing program. Setiap anggota dalam kepengurusan di tiap-tiap bidang harus bisa menjalankan tugas dengan baik dan konsisten terhadap kewajiban mereka.
3.         Jaringan. Ini juga termasuk salah satu yang menunjang organisasi itu dapat berkembang dengan baik. Banyaknya jaringan yang dibangun, hal ini semakin menunjukan organisasi itu diakui eksistensinya serta akan mudah menjalin kerjasama.
4.         Komunikasi dalam organisasi. Jika dalam satu ruang organisasi tidak ada komunikasi yang baik, bahkan tidak ada keterbukaan dalam satu ruang yang beda pemikiran juga beda tujuan, sehingga tidak ada penyelesaian atau jalan keluar untuk memecahkan suatu masalah, maka organisasi itu tidak akan bisa bekerja dengan maksimal dan akan berdampak buruk terhadap masa depan organisasi itu sendiri.
5.         Managemen. Organisasi yang baik managemennya juga harus baik, tersusun dengan rapi dan terorganisir.
6.         Budaya dalam keorganisasian. Yang dimaksud dengan budaya disini adalah kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam organisasi, seperti tidak ada keseriusan dalam menjalankan tugas, mengabaikan waktu yang sudah menjadi kesepakatan, tidak hadir saat rapat dan hal lainnya.  Hal ini tentu saja merupakan kebiasaan buruk yang harus dihilangkan untuk kemajuan sebuah organisasi.

Jadi, di sini dapat disimpulkan bahwa organisasi yang baik adalah organisasi yang bisa konsisten dan punya hasil yang konkrit atau nyata. Tanpa hasil yang konkrit, organisasi itu tidak bisa dikatakan organisasi yang baik, karena semua hanyalah sebuah program tanpa penyelesaian. Di samping itu juga sebuah organisasi haruslah konsisten, karena organisasi yang tidak konsisten berarti organisasi itu gagal menjalankan program-programnya. Semoga tulisan ini dapat menginspirasi OSIS MA Hidayatut Thalibin menjadi sebuah organisasi yang sukses kedepannya dan mampu berdedikasi untuk masyarakat, bangsa dan Negara. Amin. Keep creative and keep the existence (terus kreatif dan tetap menjaga eksistensi).

No comments:

Post a Comment