REMAJA
MASA KINI PEMIMPIN MASA DEPAN
Oleh: Fathurrozi*
A.
Pengertian Pemuda
1.
Menurut
Istilah
Pemuda adalah individu yang berada pada tahap
yang progresif, dan dinamis, sehingga kerap kali pada fase ini dikatakan
sebagai usia yang produktif untuk melakukan berbagai bentuk kegiatan, baik
belajar, bekerja, dll.[1]
2.
Menurut
para ahli[2]
WHO berpendat bahwa Pemuda adalah
seorang yang berusia 10 sampai 24 tahun ( young people ), sedangkan untuk usia
sepuluh sampai 19 tahun WHO menyebutnya dengan adolescenea ( remaja ).
Mulyana (2011), Pemuda adalah
individu yang memiliki karakter dinamis, artinya bisa memiliki karakter yang
bergejolak, optimis, dan belum mampu mengendalikan emosi yang stabil.
RUU kepemudaan, Pemuda adalah
individu yang berusia 18 sampai 35 tahun.
Koentjaraningrat (1997), Pemuda
adalah suatu fase yang berada dalam siklus kehidupan manusia, dimana fase
tersebut bisa kearah perkembangan atau perubahan.
Taufiq Abdullah (1974), Pemuda
adalah generasi baru dalam sebuah komunitas masyarakat untuk melakukan
perubahan kearah yang lebih baik.
3.
Menurut
Al-qur an
Menurut al-quran Pemuda adalah
berani merombak dan bertindak dalam tatanan lingkungan yang rusak. Contohnya
adalah Nabi Ibrahim. Sesuai dengan firman Allah swt dalam Al-quran sebagai
berikut :
(#qä9$s% `tB @yèsù #x»yd !$oYÏGygÏ9$t«Î/ ¼çm¯RÎ) z`ÏJs9 úüÏJÎ=»©à9$# ÇÎÒÈ (#qä9$s% $oY÷èÏJy Ó\Lsù öNèdãä.õt ãA$s)ã ÿ¼ã&s! ãLìÏdºtö/Î) ÇÏÉÈ
59.
Mereka berkata: "Siapakah yang melakukan perbuatan Ini terhadap
tuhan-tuhan kami, Sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang zalim."
60. Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang
pemuda yang mencela berhala-berhala Ini yang bernama Ibrahim ".[3]
Pemuda adalah konsisten antara
perkataan dan perbuatan (not talk only but do more), dan tidak berputus
asa, pantang menyerah sebelum cita-citanya tercapai, contohnya adalah Nabi Musa
dan Ashabul Kahfi. Sesuai dengan firman Allah swt dalam Al-quran yang berbunyi
:
ß`øtªU Èà)tR y7øn=tã Nèdr't7tR Èd,ysø9$$Î/ 4
öNåk¨XÎ) îpu÷FÏù (#qãZtB#uä óOÎgÎn/tÎ/ óOßg»tR÷Îur Wèd ÇÊÌÈ $oYôÜt/uur 4n?tã óOÎgÎ/qè=è% øÎ) (#qãB$s% (#qä9$s)sù $uZ/u >u ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur `s9 (#uqããô¯R `ÏB ÿ¾ÏmÏRrß $Yg»s9Î) (
ôs)©9 !$oYù=è% #]Î) $¸ÜsÜx© ÇÊÍÈ
13.
Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita Ini dengan benar. Sesungguhnya
mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambah
pula untuk mereka petunjuk.
14. Dan kami meneguhkan hati mereka diwaktu
mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan seluruh
langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, Sesungguhnya
kami kalau demikian Telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari
kebenaran".[4]
øÎ)ur ^$s% 4ÓyqãB çm9tFxÿÏ9 Iw ßytö/r& #_¨Lym x÷è=ö/r& yìyJôftB Ç`÷tóst7ø9$# ÷rr& zÓÅÓøBr& $Y7à)ãm ÇÏÉÈ
60. Dan
(Ingatlah) ketika Musa Berkata kepada muridnya: "Aku tidak akan berhenti
(berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau Aku akan berjalan
sampai bertahun-tahun".[5]
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Pemuda
adalah individu yang berusia 10-24 tahun atau 18-35 tahun yang berada pada
tahap yang progresif, memiliki karakter dinamis, berani merombak dan bertindak
dalam tatanan lingkungan yang rusak, dan konsisten antara perkataan dan
perbuatan ( not talk only but do more ), sehingga kerap kali pada fase ini
dikatakan sebagai usia yang produktif untuk melakukan perubahan kearah yang
lebih baik.
B.
Arti Penting Pemuda ( Peran Pemuda )
Pemuda yang merupakan agen perubahan
yang kehadirannya selalu dinantikan dalam masa krisis bangsa dan Negara.
Prinsip idealisme yang selalu menggebu-gebu dalam diri pemuda, kerap kali
mengantarkan para pemuda untuk menjadi sosok seorang yang serba berani, siap
melakukan dobrakan dan juga berpandangan revolusioner. Pemuda juga berani keluar
dari perputaran sejarah yang ada dan membuat sejarah baru. Pemuda-pemuda
seperti inilah yang dikenal dalam istilah Julien Benda dalam buku karangannya
sebagai kaum intelektual pengubah zaman, maka tidaklah menjadi sebuah
pertanyaaan lagi, apa yang pernah dinyatakan oleh tokoh prokmasi bangsa dan
Negara Indonesia soekarno, yang mana beliau pernah mengatakan “berilah aku
sepuluh pemuda yang mencintai negrinya, maka akan ku goncangkan dunia.[6]
C.
Gambaran Pemuda Dalam Al-quran
Gambaran-gambaran
pemuda didalam menjalani kehidupan secara gamblang juga tertuang dalam beberapa
surah dalam al-quran diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Surah
Al-Luqman
Dalam surah Luqman dijelaskan jalan
kebenaran dan sejarah Luqman dalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Luqman
adalah seorang hamba Allah yang di anugerahi hikmah kebijaksanaan. Sebagaimana
diriwayatkan oleh Syu’bah dari al-Hakam dari Mujahid ia berkata “Llukman adalah
seorang hamba yang shaleh, namun ia bukan Nabi.”
2.
Surah
Yusuf
Dalam surah yusuf juga menjadi
teladan bagi generasi muda. Nabi yusuf
adalah seorang Nabi yang dimuliakan Allah karena perilakunya yang terpuji,
yaitu : pertama, bersabar dan tawakkal terhadap cobaan yang dihadapi, seperti
yang terungkap dalam surah Yusuf yang artinya
“wahai tuhan-ku! penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan
mereka. Jika aku tidak Engkau hindarkan dari tipu daya mereka, niscaya aku akan
cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang yang
bodoh”. [7]
Perjalanan hidup Nabi Yusuf,
mestinya mampu memberi inspirasi bagi setiap pemuda untuk mampu bersikap
menghadapi roda kehidupan dan pesatnya perkembangan teknologi.
3.
Surah
Al-Kahfi
Ashabul kahfi adalah salah satu
bentuk generasi muda yang tidak terpengaruh oleh zaman yang dilanda kerusakan
iman dan moral. Demikian halnya para anbiya’ seperti Nabi Ibrahim, Nabi Musa
dan Nabi kita Muhammad S.A.W. Mereka tegar dalam memegang kebenaran dan
berjuang untuk melakukan perubahan terhadap zaman mereka. Mereka tidak terbuai
dengan sepoi angin kesesatan dan kemaksiatan, mengisi masa muda dengan segala
aktivitas baik keilmuan maupun keimanan telah dipesankan oeh Rasulullah dalam
sabda beliau:
اغتنم خمسا قبل خمس شبابك قبل هرمك وصحتك قبل
سقمك وغناك قبل فقرك وفراغك قبل شغلك وحياتك قبل موتك .
“pergunakanlah yang lima ssebelum datang masa
yang lima ; masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang
masa sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa miskinmu, masa kosong( luang )mu
sebelum datang masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang masa kematianmu”.[8]
Dari hadits ini dapat disimpulkan
betapa pentingnya masa muda untuk dipergunakan untuk segala hal yang positif.
karena dimasa muda keadaan tubuh seorang manusia dalam masa yang sangat
sempurna dalam segala hal, baik dari segi fisik maupun kekuatan inteligensia.
Begitu juga dalam hal menghadapi tantangan dan rintangan.
D.
Keadaan Pemuda Masa Kini
Jika
melihat keadaan para pemuda Indonesia saat ini rasa-rasanya sulit bagi kita
untuk mengidamkan seorang pemuda yang baik, bermoral, berkualitas, aktif,
kreatif dan inofatif untuk masa yang akan datang (masa depan). Mustahil
mendapatkan hasil yang yang lebih baik dengan usaha yang sama dengan
sebelumnya. Untuk mengetahui bagaimana keadaan pemuda di masa depan maka
lihatlah kehidupan para pemudanya masa kini. Dan indikator lainnya adalah
konten atau program acara apa yang diberikan media kepada generasi mudanya.
Sebenarnya
pemuda yang ada sekarang ini harus berkaca kepada seorang pemuda yang gagah
berani, pemuda yang membawa zaman dari zaman kegelapan ke zaman terang
menderang dialah pemuda pujaan bangsa dialah Rasulullah S.A.W. yang mempunyai
suri tauladan yang baik dan menjadi contoh untuk semua kaum baik yang sudah tua
maupun yang masih muda sekalipun, memang sulit untuk meniru perilaku Rasulullah
dalam membangun bangsa dan umatnya, tetapi tidak ada kata sulit apabila kita
ada kemauan untuk menuju perubahan dalam segala bidang dan maju dalam iman dan
taqwa.
Namun sayangnya saat ini, kondisi kondisi
pemuda justru kian memprihatinkan. Perubahan-perubahan sosial budaya yang
bergerak cepat didukung dengan banyaknya jumlah penduduk dan krisis multi
dimensi telah mempengaruhi perubahan pada masyarakat secara mendasar. Pengaruh
perubahan-perubahan tersebut juga dirasakan oleh pemuda sebagai masalah yang
telah menyangkut kepentingannya dimasa kini dan tantangan yang dihadapinya
dimasa depan. Akibat banyak pemuda yang “gagal” menyesuaikan diri dengan
lingkungan sebagian memunculkan banyak masalah kenakalan remaja, tawuran,
pelecehan seksual sampai pada penyalahgunaan narkotik dan obat-obatan
terlarang. Sebagian pemuda lain yang terhindar dari masalah-masalah tersebut
pun tidak lantas dapat dikategorikan “selamat”. Akses komunikasi dan informasi
yang kian mudah akhir-akhir ini membuat banyak pemuda Islam terjebak referensi
paham-paham yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dan yang tak
kalah berbahaya justru kelompok pemuda Islam yang cuek dengan
kondisi lingkungan sekitarnya. Mereka tidak peduli dengan kondisi masyarakat
sekitarnya. Bagi mereka yang penting ialah dirinya sendiri selamat. “Ngapain
susah-susah mikirin orang lain, mikirin diri sendiri saja sudah susah”. Sikap
individualis ini akan mendorong orang untuk menyelamatkan diri sendiri tanpa
memikirkan saudara yang lainnya. Standar perbuatan mereka adalah manfaat. Bagi
mereka yang penting bermanfaat untuk dirinya, tidak peduli apakah itu merugikan
orang lain atau tidak. [9]
Generai muda kita saat ini berada dalam ancaman
bahaya. Dunia informasi dan telekomunikasi yang canggih telah membuat sebagian
generasi muda kita terombang-ambing dalam berbagai arus globalisasi pemikiran
dan kemaksiatan. Karena kemajuan informasi dan telekomunikasi tersebut tidak
dibarengi dengan kemajuan pemahaman keagamaan dan pendidikan moral. Sehingga
nilai-nilai negatif dari arus globalisasi sangat mudah menenggelamkan generasi
muda ke dalam lautan kesesatan dan kemasiatan yang tidak bertepi. Para penjaja
kesesatan dan kemaksiatan menawarkan dagangan mereka melalui berbagai media informasi
dan telekomunikasi. Banyak generasi muda kita yang tergiur dan tertipu dengan
slogan-slogan pedagang kesesatan dan kemasiatan tersebut. Tanpa disadari mereka
telah terjerumus kedalam berbagai lembah kehinaan dan kenistaan, seperti :
1.
Lembah sex bebas dan pergaulan bebas sejenis
seperti lesbian dan homosex.
2.
Lembah narkoba dan obat-obat terlarang sejenis.
3.
Lembah kekerasan dan pelanggaran moral sejenis.
4.
Lembah pemikiran sesat seperti terorisme,
skulerisme, liberalisme dan kesesatan sejenis.[10]
E.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kondisi Pemuda Masa Kini
Ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi
kondisi dan keadaan pemuda antara lain:[11]
1.
Factor keluarga
Faktor
keluarga sangat berpengaruh terhadap timbulnya kenakalan remaja. Kurangnya
dukungan keluarga seperti kurangnya perhatian orangtua terhadap aktivitas anak,
kurangnya penerapan disiplin yang efektif, kurangnya kasih sayang orangtua
dapat menjadi pemicu timbulnya kenakalan remaja. Penelitian yang dilakukan oleh
Gerald Patterson dan rekan-rekannya (dalam Santrock, 1996) menunjukkan bahwa
pengawasan orangtua yang tidak memadai terhadap keberadaan remaja dan penerapan
disiplin yang tidak efektif dan tidak sesuai merupakan faktor keluarga yang
penting dalam menentukan munculnya kenakalan remaja. Perselisihan dalam
keluarga atau stress yang dialami keluarga juga berhubungan dengan kenakalan.
Faktor genetik juga termasuk pemicu timbulnya kenakalan remaja, meskipun
persentasenya tidak begitu besar. Dalam keluarga yang pola hidupnya baik maka
akan membentuk pemuda yang baik dan sebaliknya.[12]
2.
Factor lingkungan
Lingkungan
yang baik sangat diperlukan dalam masa pendidikan remaja atau pemuda. Remajaatau
pemuda masih perlu mencari jati dirinya, sehingga lingkungan harus mendukung
supaya remaja atau pemuda tersebut menjadi remaja atau pemuda yang baik.[13]
3.
Interaksi pemuda dalam bergaul
Dalam
bergaul, seoarang pemuda bisa mengikuti perilaku teman bergaulnya. Pemuda masih
dalam proses mencari jati diri, jadi mereka selalu mengikuti hal yang
dianggapnya menarik. Seorang pemuda akan mengikuti hal-hal yang biasa dilakukan
kebanyakan teman-temannya. Jika teman-temannya berperilaku baik maka ia akan
mencontohnya dan sebaliknya.[14]
F.
Upaya-Upaya Untuk
Menciptakan Pemuda Masa Depan
1.
Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan kesatuan yang terkecil di
dalam masyarakat tetapi menepati kedudukan yang primer dan fundamental, oleh
sebab itu keluarga mempunyai peranan yang besar dan vital dalam mempengaruhi
kehidupan seorang anak, terutama pada tahap awal maupun tahap-tahap kritisnya.
Keluarga yang gagal memberi cinta kasih dan perhatian akan memupuk kebencian,
rasa tidak aman dan tindak kekerasan kepada anak-anaknya. Demikian pula jika
keluarga tidak dapat menciptakan suasana pendidikan, maka hal ini akan menyebabkan
anak-anak terperosok atau tersesat jalannya. Ada beberapa cara yang harus
dilakukan keluarga untuk mengatasi masalah tersebut antara lain:[15]
a.
Menanamkan rasa disiplin dari ayah terhadap
anak.
b.
Memberikan pengawasan dan perlindungan terhadap
anak oleh ibu.
c.
Pencurahan kasih saying dari kedua orang tua
terhadap anak.
d.
Menjaga agar tetap terdapat suatu hubungan yang
bersifat intim dalam satu ikatan keluarga.
e.
Pendidikan agama untuk meletakkan dasar moral
yang baik dan berguna.
f.
Penyaluran bakat si anak ke arah pekerjaan yang
berguna dan produktif.
g.
Rekreasi yang sehat sesuai dengan kebutuhan
jiwa anak.
h.
Pengawasan atas lingkungan pergaulan anak
sebaik-baiknya.[16]
2.
Lembaga pendidikan
Dalam
diri manusia terdapat kemampuan dasar atau fitrah baik jasmaniah maupun rohaniah
yang tidak dapat berkembang dengan baik tanpa bimbingan dari pendidik. Oleh
karena itu setiap manusia membutuhkan pendidikan untuk mengembangkan jasmaniah
dan rohaniah. Kebutuhan pendidikan tersebut bukan sekedar untuk mengembangkan
perkembangan kemampuan dasar aspek individualitas atau sosialitas semata,
melainkan juga untuk mengarahkan perkembangan kemampuan dasar itu kepada pola
hidup yang dihajatkan manusia dalam bidang duniawi dan ukhrawi, agar keduanya
biasa berjalan seiring dalam bentuk yang harmonis, sehingga diharapkan manusia
dapat bahagia hidupnya baik di dunia maupun di akhirat.[17]
3.
Lingkungan masyarakat
Upaya
yang bisa dilakukan untuk membentuk generasi muda yang tangguh di lingkungan
masyarakat antara lain:
Dibentuk
suatu organisasi kepemudaan sehingga dalam organisasi tersebut aka ada proses
pembelajaran bagi pemuda.[18]
4.
Membekali diri dengan berbagai keterampilan
Maka kepada generasi muda kami pesankan
bekalilah di anda dengan berbagai keterampilan dan pengalaman. Sesungguhnya
pekerjaan rendahan bila dikerjakan dengan profesional akan menghasilakan karya
berkuwalitas tinggi. Jangan gengsi melakukan pekerjaan-pekerjaan rendahan
sekalipun, seperti berternak, bertani atau menjadi buruh.
Sebagaimana Rasulullah S.A.W. di masa kecilnya
demikian pula para Nabi yang lainnya bekerja sebagai pengembala kambing dalam
rangka mendapatkan pengalaman [19]
عَنْ
جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِىِّ بِمَرِّ الظَّهْرَانِ
وَنَحْنُ نَجْنِى الْكَبَاثَ فَقَالَ النَّبِىُّ «عَلَيْكُمْ بِالأَسْوَدِ
مِنْهُ». قَالَ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ كَأَنَّكَ رَعَيْتَ الْغَنَمَ قَالَ
« نَعَمْ وَهَلْ مِنْ نَبِىٍّ إِلاَّ وَقَدْ رَعَاهَا ». متفق عليه.
“Dari Jabir
berkata: Suatu hari Kami bersama Nabi S.A.W. di "Marri
dzohron" sedang memanen buah Arak, maka Nabi r bersabda:
"Pilihlah yang paling hitam" kami mengatakan : "Wahai
Rasulullah, sepertinya engkau pernah mengembala kambing?" Beliau menjawab:
"Ya. Tidak ada seorang nabipun kecuali pernah mengembala kambing".[20]
5.
Menghiasi diri dengan akhlak yang mulia
Ada banyak sifat yang semestinya tidak layak
bagi seorang terpelajar, apalagi seorang muslim. berbagai penyimpangan
(dekadensi) moral di tengah para pelajar banyak terjadi, seperti kebiasaan suka
berdusta, dengki dan khianat serta tidak menghormati orang yang lebih tua,
begitu juga kebrutalan dan banyak lagi sifat-sifat tercela yang mewarnai
tingkah laku para generasi muda sehari-hari yang tidak mungkin untuk kita
uraikan satu persatu disini.[21]
Islam sangat memperhatikan pendidikan umatnya
terutama generasi muda untuk berakhlak mulia. Sebagaimana Rasulullah S.A.W. di
masa muda beliau di gelari Al Amiin (orang terpercaya) oleh
orang kafir Quraisy. Karenanya Allah memuji Akhlak Rasulullah S.A.W. dalam
firman-Nya:
وَإِنَّكَ
لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ
Bahkan Rasulullah S.A.W. menegaskan dalam sabda
beliau tentang tugas belaiu di utus menjadi rasul:
إنما
بعث لأتمم مكارم الأخلاق
6.
Menghindari pergaulan bebas dan obat-obat
terlarang
Maraknya pergaulan bebas dan pornografi dalam
kehidupan para generasi muda. Hal ini boleh dikatakan yang sangat menonjol
dikalangan generasi muda di samping penggunaan obat-obat terlarang, serta
adanya sebagian siswi yang menjadi penjaja sex bebas. Kehidupan siswa
sehari-hari selalu dihadapkan dengah hal-hal yang memicu dan mengacu kepada
persoalan pornografi dan sex bebas, mulai dari sistem belajar yang bercampur
antar pelajar pria dan wanita, pakaian sekolah yang dapat mengumbar birahi,
bacaan dan tontonan yang mereka nikmati sepanjang hari, sampai sampul bukupun
tak luput dari menampilkan foto-foto porno. Maka tidak salah bila sebagian
orang berkata bahwa kebiasaan muda-mudi kita serba porno; pakain porno, omongan
porno, bacaan porno, tontonan porno.[24]
Disamping itu Maraknya Penggunaan obat-obat
terlarang (ganja, heroin, ekstasi, putaw dll). Penggunaan obat-obat terlarang
adalah merupakan ancaman yang amat serius bagi generasi masa depan bangsa, yang
sebagian besar pelakunya adalah generasi muda dan para pelajar.
Berikut ini kita sebut bebrapa ayat dan hadits
untuk mengatisipasi pergaulan bebas:
وَلَا
تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
"Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang
buruk". (Q.S. Al-Isro` ayat 32) [25]
Adapun dalil-dalil yang mengharamkan
mengkosumsi obat-obat terlarang diantarayna:
Rasulullah S.A.W. bersabda :
وَإِنِّى
أَنْهَاكُمْ عَنْ كُلِّ مُسْكِرٍ
Sesungguhnya saya melarang kalian dari setiap
yang memabukkan.[26]
Beliau
bersabda lagi:
عَنِ
ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ r قَالَ «كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ وَكُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ». متفق
عليه.
Dari Ibnu Umar t bahwa Rasulullah S.A.W. bersabda:
"Setiap yang memabukkan adalah khamar dan setiap yang memabukkan adalah
haram".[27]
7.
Memilih teman yang baik
Diantara hal yang sering menjerumuskan
seseorang kedalam kesesatan dan kemaksiatan adalah teman akrab. Betapa banyak
anak-anak baik menjadi anak nakal karena dipengaruhi oleh teman-temannya. Oleh
sebab Islam mengajarkan kepada umatnya adab mencari teman. Sebagaimana
dipesankan Rasulullah S.A.W. dalam sabdanya:[28]
عَن
ابي هريرة ان النبي قال ؛ الرجل على دىن خليله فالينظر احدكم من يخالل
Dari Abi
Hurairah, Rasulullah bersabda : "Seseorang itu berada di atas agama
temannya, maka hendaklah kalian melihat sipa yang menjadi teman dekatnya".
[29]
8.
Mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya
Dunia generasi muda saat ini lebih banyak diisi
oleh kegiatan hura-hura dan membuang-buang waktu, pada hal waktu adalah sesuatu
yang amat mahal dalam hidup seseorang. Betapa banyak orang menyesal di hari tua
karena lalai di hari mudanya. Semasa muda waktunya habis di warnet, di kedai
kopi, nongrong di jalanan, atau main gim dan bersenda gurau. Pada hal agama
kita memrintahkan kepada umatnya agar mempergunakan waktu sebaik mungkin. Allah
berfirman:[30]
وَالْعَصْرِ
(1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
"Demi
masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati
supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi
kesabaran".[31]
عن ابن
عباس رضي الله عنهما قال: قال النبي(نعمتان مغبون فيهما كثير من الناس الصحة
والفراغ
Dari Ibnu Abbas
mengatakan : Nabi S.A.W. bersabda : "dua nikmat yang banyak
orang melalaikannya, sehat dan waktu luang.[32]
Untuk
menciptakan generasi muda yang tangguh, berkualitas, bermoral, aktif, kreatif
dan inofatif untuk masa depan dapat diwujudkan dengan upaya-upaya di atas,
namun hal yang paling penting dan merupakan pengaruh terbesar untuk menciptakan
generasi muda yang tangguh, beerkualitas, bermoral, aktif, kreatif dan inofatif
untuk masa depan adalah kesadaran pemuda sendiri. Yakni, kesadaran untuk
merubah diri untuk menjadi yang lebih baik. Upaya-upaya di atas tidak akan
berhasil tanpa ada kesadaran dari pemuda itu sendiri.
* Siswa Kelas Akhir
Tahun 2017
[1]
http//indonisiastudent.com/pengertian-pemuda/.
[2]
http//indonisiastudent.com/pengertian-pemuda/.
[3] Q.S.
Al-Anbiya’ ayat 59-60
[4] Q.S. Al-Kahfi
ayat 13-14
[5] Q.S. Al-Kahfi
ayat 60
[6] Aan
Rukmana, MA., “ pahlawan dan pemuda”, wacana utama, INSPIRASI: menuju
masyarakat ekonomi ASEAN 2015, 2013, hlm.6
[7] Q.S.
Yusuf ayat 33.
[8] H.R. Al-Hakim
no 7846
[11] Menurut Arifin
Hakam dalam karya tulisnya . “usaha menciptakan generasi muda yang tangguh”
[16]
http://arifinhakam.wordpress.com/karya-tulis-usaha-menciptakan-
generasi-muda-yang-tangguh/
[20] H.R. Bukhari
Muslim
[22] Q.S. Al-Qalam
ayat 4
[25] Q.S. Al-Isro’
ayat 32
[27] H.R. Bukhari
Muslim
[31] Q.S.
Al-Ashr ayat 1-3
[32] H.R. Bukhari
No comments:
Post a Comment