Friday, May 23, 2014

MEMBUNGKAM ORGANISASI

Editorial




Kini, kita tidak lagi bisa lari dari sebuah fakta, bahwa inhern dalam organisasi sendiri – dalam hal ini organisasi intra yang dimotori siswa pada dua jenjang pendidikan sekolah menengah di lingkungan lokal pesantren kita – telah terjadi proses pembungkaman abadi yang membekukan frameworks sebagai produk konvensional deliberasi dan negosiasi di antara segenap personalianya. Ini merupakan krisis organisastoris yang telah lama dan mengakar kuat hingga kecuraman lubuk-lubuk sejarah. Cuma saja dengan sangat apik senantiasa disembunyikan dalam beragam kedok besar seleberasi yang menggemparkan.
Sementara itu, agenda-agenda sederhana yang sejatinya tidak menguras habis biaya, justru dibiarkan terkubur dalam-dalam, menyisakan gumpalan nama-nama sebagai frameworks yang hampa implementasi. Dan tragisnya, dokumentasi frameworks itu sendiri sudah berserakan di sembarang ruang entah di mana, dibiarkan terlantar begitu saja, bahkan bisa jadi sudah sirna ditelan rayap dan waktu yang memangsa.
Kita bisa memahami persoalan ini dari banyak sisi. Namun ada yang lebih penting, bahwa ikon organisasi dalam konteks ini adalah remaja. Secara psikologis, remaja merupakan masa-masa perubahan, baik secara fisio-psikologis maupun sosial. Di antara perubahan sosial yang berlangsung itu ditunjukkan dengan menurunnya minat yang sangat derastis pada kelompok yang terorganisir, terutama ketika remaja memasuki usia 16-17 tahun. Sebabnya, kegiatan kelompok tersebut direncanakan dan diawasi oleh orang dewasa. Di saat yang sama, remaja yang mengikuti kelompok semacam itu tidak mau diperintah. Mereka ingin mengendalikan sendiri kelompok tersebut dengan sedikit intervensi orang dewasa.
Bagi remaja, organisasi merupakan sesuatu yang mau tidak mau harus dikuti. Di samping untuk memenuhi kebutuhan sosialnya sendiri, juga untuk membentengi diri dari pengaruh buruk globalisasi. Dengan berorganisasi, kegelisahan remaja sebagai efek perubahan-perubahan yang dialaminya, minimal dapat diredakan. Dalam organisasi, remaja akan dituntun menuju cerahnya masa depan dengan belajar untuk bertanggung jawab.

No comments:

Post a Comment